A. Rangkaian Sekuensial
Rangkaian sekuensial berbeda dengan rangkaian kombinasional. Pada rangkaian kombinasional, output bergantung pada inputnya, sedangkan pada rangkaian sekuensial outputnya tergantung pada input dan input sebelumnya. Rangkaian kombinasional tidak memperhatikan input sebelumnya karena tidak ada memori dan variabel waktu tidak mempengaruhi suatu rangkaian kombinasional. Sedangkan pada rangkaian sekuensial, input sebelumnya disimpan sebagai informasi biner pada memori (informasi itu disebut dengan state). Perbedaan Rangkaian Kombinasional dan Rangkaian Sekuensial :
Contoh sistem sekuensial ialah lampu lalu lintas, ATM, Mesin Minum Otomatis.
Terdapat 2 tipe rangkaian sekuensial yaitu sinkron dan asinkron. Rangkaian sinkron bergantung pada sinyal input pada interval waktu yang tetap (disebut sebagai clocked). Sedangkan rangkaian asinkron bergantung pada sinyal input pada interval waktu yang beragam dan perubahan urutan input. Rangkaian sekuensial sinkron menggunakan sinyal sinkron yang disebut clock (rangkaian pulsa periodik: 0 dan 1), clok menentukan kapan sinyal itu terjadi, sedangkan sinyal lain menentukan apa perubahan yang akan terjadi. Elemen penyimpanan (memori) yang digunakan pada rangkaian sekuensial dengan clock disebut sebagai flip-flop, dimana setiap flip-flop dapat menyimpan satu bit informasi (0,1).
Latch merupakan elemen penyimpanan satu bit biner (0 atau 1). Latch merupakan elemen dasar dari memori. Latch bisa dibuat dengan gerbang NOR, NAND, NOT.
Flip-Flop merupakan suatu rangkaian sekuensial yang dapat menyimpan data sementara (latch) dimana bagian outputnya akan me-respons input dengan cara mengunci nilai input yang diberikan atau mengingat input tersebut. Flip-Flop mempunyai dua kondisi output stabil dan saling berlawanan. Perubahan dari setiap keadaan output dapat terjadi jika diberikan trigger pada flip-flop tersebut. Trigger –nya berupa sinyal logika “1” dan “0” yang kontinyu.
Flip-Flop dibagi menjadi 4, yaitu: 1.) SR-Flip-Flop (SET & RESET Flip-Flop) dapat dibuat dari gerbang NAND atau gerbang NOR. 2.) JK-Flip-Flop dapat dibentuk dari SR-FF dengan tambahan gerbang AND pada sisi input SR-nya. 3.) D-Flip-Flop (Delay/Data Flip-Flop). 4.) T-Flip-Flop (Toggle Flip-Flop).
B. Rangkaian Kombinasional
Rangkaian logika kombinasional adalah sebuah rangkaian yang level logika keluarannya tergantung pada kombinasi dari level logika masukannya. Rangkaian logika kombinasional tidak memiliki sifat penyimpanan ( memory ), sehingga nilai keluarannya tergantung dari nilai masukan yang diberikan.
Beberapa rangkaian kombinasional adalah rangkaian multiplekser dan demultiplekser, rangkaian dekoder dan enkoder, rangkaian pembanding, penjumlahan dan pengurang.
Multiplekser ( MUX ) adalah rangkaian logika yang digunakan untuk memilih informasi biner dari beberapa masukan data (D0, D1,….Dn) dan disaluran ke satu keluaran Y.
Demultiplekser ( DEMUX) adalah suatu piranti untuk memilih satu keluaran dari beberapa keluaran yang tersedia.
Dekoder adalah untai yang mengkonversi kode masukan biner n bit menjadi 2n jalur keluaran yang berbeda.
Encoder (penyandi) adalah untai kombinasional yang digunakan untuk membangkitkan kode biner keluaran untuk n masukan yang berbeda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar