2.
Sumber Daya Alam
A. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang muncul
secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada
umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan,
tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak
bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan
peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia
pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang
secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini.Sumber daya alam
mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya
keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia,
Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah
memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai
contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar
sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa
fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber
daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di
negara-negara tersebut.
Indonesia, salah satu negara dengan kekayaan sumber
daya alam hayati dan nonhayati terbesar di dunia. Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan
sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak
dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat
terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan,
mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA
terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus
tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat
diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat
daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan
habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya
memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk
sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya
berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu,
terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan dan
suhu panas selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa
organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.
B. SUMBER DAYA ALAM DI INDONESIA
Mayoritas penduduk Indonesia bermatapencaharian di
bidang pertanian, itu lah faktanya. Kalau hal tersebut dijadikan parameternya,
maka Indonesia adalah negara agraris. Pernyataan itu benar adanya. Namun,
sebagai negara agraris diharapkan kebutuhan pangan untuk warganegaranya dapat
dicukupi dari produksi dalam negeri. Kenyataanya, Indonesia masih mengimpor
pangan dari luar negeri, tidak hanya beras sebagai makanan pokok, tetapi bahan
pangan lainnya seperti gandum, kedelai, dan jagung. Masih banyak Petani yang
hidup dalam kemiskinan dan masih ada penduduk di pedesaan, yang menjadi sentra
produksi pangan, mengalami kelaparan.
Indonesia adalah negara agraris yang mempunyai
keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang tinggi. Sumber daya alam (biasa
disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat
digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang tergolong di
dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam,
berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan
populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era
eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara
signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak
diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya
tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo,
Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan
alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di
kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang
ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar
setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini
seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.
Sumber daya alam di Indonesia semua potensi dapat di kembangkan untuk semua
proses produksi. Proses pembentukan sumber daya alam di Indonesia di sebabkan
berbagai faktor, antara lain :
·
Astronomis
Indonesia terleak di daerah tropis
dengan curah hujan tinggi, menyebabkan berbagai jenis tumbuhan dapat tumbuh
subur. Oleh karena itu, Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan.
·
Geologis
Indonesia terletak pada pertemuan
pergerakan lempeng tektonik dan jalur gunung muda dapat menyebabkan
terbentuknya berbagai macam sumber daya mineral yang potensial untuk di
ekploitasi.
·
Distribusi Sumber Daya Alam
Sumber daya hayati terdiri dari
hewani dan nabati yang tersebar di darat an di laut selain hutan yang luas,
Indonesia memiliki perkebunan dan pertanian tersebar hampir di seluruh
Indonesia. Jumlah dan kalitas sumber
daya di Indonesia yang meliputi pertanian, perkebunan sangat baik dan dapat di
ekspor ke erbagai negara tetangga atau negara lan sehingga dapat menambah atau
memenuhi devisa negara. Jenis sumber daya yang di ekspor seperti minyak bumi,
gas alam, mineral lainnya, dan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan,
dan industri pariwisata .
·
Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam merupakan salah
satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar, sumer daya alam harus di
manfaatkan sepenuh penuhnya tetapi denan cara yang tidak merusak. Oleh karena
itu metode yang di pilih untuk mempertahankan dan mengembangkan basis modal
yang lebih bermanfaat untuk pengembangan selanjutnya. Para ahli memanfaatkan
sumber daya alam dengan teknologi canggih, berkualitas ahli yang akan
menghasilkan benih berkualitas dan menghasilkan tanaman yang berkualitas dan
menghasilkan kualitas industri. Teknologi yang di gunakan bersama dengan alat
alatnya yang berkembang dengan cepat mempercepat dan memfasilitasi alat
produktivitas yang ahli menggunakan fitur fitur canggih seperti Indonesia masih
kurang di negara maju namun para ahli Indonesia masih bisa menghasilkan sumber
daya alam yang memuaskan.
C. SUMBER DAYA ALAM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin
banyak barang sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi. Pada
gilirannya akan mengurangi tersedianya sumber daya alam yang ada di dalam bumi
karena barang sumber daya itu harus diambil dari tempat persediaan sumber daya
alam. Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan yang positif antara jumlah
dan kuantitas barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, taetapi sebaliknya
ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber
daya alam yang ada di dalam bumi.
Antara pertumbuhan ekonomi dan persediaan sumberdaya
mempunyai hubungan yang negatif artinya semakin cepat pertumbuhan ekonomi suatu
perekonomian akan semakin menipis tersedianya sumberdaya alam di negara yang
bersangkutan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang
memperlakukan sumberdaya alam dengan melihat hasil positif maupun negatifnya.
Sesungguhnya ada dua pola penting dalam melaksanakan pembangunan yang
didasarkan atas Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan pola pembangunan yang
didasarkan atas Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Terdapat hubungan yang positif antara pembangunan
ekonomi dan pencemaran lingkungan, semakin giat pembangunan ekonomi maka
semakin tinggi pula derajat pencemaran lingkungan.
1.
ISU
TENTANG SUMBER DAYA ALAM
Sebagai isu pertama dapat dikemukakan pertanyaan
mengenai “berapa lama dan dalam keadaan bagaimana kehidupan manusia dapat
berlangsung terus di bumi ini dengan persediaan tertentu dari sumber daya yang
melekat disuatu tempat (insitu resources), yang dapat diperbaharui tetapi dapat
rusak, serta terbatasnya sistem lingkungan hidup.
Isu kedua mengenai lokasipersediaan yang diketahui.
Misalnya persediaan minyak dunia banyak dan terus ditemukan, tetapi persediaan
tadi semakin jauh dari para konsumen, terutama negara-negara barat. Isu ketiga
adalah adanya pengalaman sejarah mengenai pergeseran dari sumber daya yang
dapat diperbaharui(renewable resources) ke sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui(stock resources). Isu keempat berhubungan dengan kebijaksanaan
penggunaan sumber daya alam pada masa lampau di mana banyak tindakan yang tidak
bijaksana, berpandangan dekat eksploitasi yang terlalu rakus terhadap sumber
daya alam.
Isu kelima apakah kita telah benar-benar mengerti
peranan dan pentingnya sumber daya alam dan lingkungan sebagai faktor-faktor
penting bagi pertumbuhan ekonomi dimasa lampau. Isu keenam ialah bahwa kita
semakin tergantung pada sumberdaya alam yang semakin rendah kualitasnya. Isu
ketujuh ialah semakin memburuknya keadaan lingkungan sebagi akibat kemiskinan yang
berkelanjutan dan pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan. Isu kedelapan
ialah tentang peranan yang diberikan kepada mekanisme pasar dalam menentukan
bagaimana sumber daya alam itu dikelola sepanjang waktu.
2.
EKONOMIKA
DAN SUMBER DAYA ALAM
Ekonomika diartikan sebagai ilmu yang mampu
memberikan informasi yang baik dan berguna dalam pengambilan keputusan, baikm
untuk pribadi, lebih-lebih untuk pemerintah ataupun untuk para wakil rakyat
(DPR). Kita mengetahui bahwa setiap aspek yang dibicarakan oleh sub disiplin
ekonomika tentu menyangkut penggunaan sumber daya alam. Kebijakan ekonomi makro
sering kali menyangkut masalah permintaan terhadap barang-barang sumber daya
alam baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Sebaliknya tersedianya serta
biaya pengambilan barang sumber daya alam ini mempengaruhi tingkat kegiatan
ekonomi makro.
Demikian pula neraca perdagangan internasional suatu
negara sangar dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya alam di negara tersebut.
Seperti minyak bumi, gas alam, maupun komoditi pertanian. Lebih tampak jelas
lagi tingkat pendapatan per kapita suatu propinisi sangat dipengaruhi oleh
tersedianya sumber daya alam di propinsi masing- masing.
Dalam hubungan dengan berbagai isu tersebut, maka
ekonomika lebih tepat kalau diharapkan sebagai ilmu yang mampu menganalisis
keadaan yang ada (positif), dan kemudian memberikan informasi tentang implikasi
yang dapat timbul dari adanya berbagai alternatif kebijakan, atau keputusan
mengenai penggunaan sumber daya alam dan selanjutnya dihubungkan dengan
penggunaan sumber daya alam yang semestinya (normatif). Jadi jelasnya ekonomika
sumber daya Alam dapat diartikan sebagai ilmu yang memperhatikan baik rencana
maupun penilaian terhadap alternatif kebijakan sumber daya alam.
D.Pemanfaatan
sumber daya alam Hayati dan Non Hayati
Pemanfaatan sumber daya alam Menghasilkan oksigen
bagi manusia dan hewan Mengurangi polusi karena dapat menyerap karbondioksida
yang dipakai tumbuhan untuk proses fotosintesis Mencegah terjadinya erosi,
tanah longsor dan banjir Bahan industri, misalnya kelapa sawit bahan industri
minyak goreng Bahan makanan, misalnya padi menjadi beras Bahan minuman,
misalnya teh dan jahe.
Sumber daya alam juga dapat dibagi menjadi dua yaitu
sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non-hayati.
·
Sumber daya alam hayati adalah sumber
daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Seperti: hasil pertanian,
perkebunan, pertambakan dan perikanan.
·
Sumber daya alam non-hayati adalah
sumber daya alam yang berasal dari makhluk tak hidup (abiotik). Seperti: air,
tanah, barang-barang tambang.
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui meliputi
air, tanah, tumbuhan dan hewan. Sumber daya alam ini harus kita jaga
kelestariannya agar tidak merusak keseimbangan ekosistem. Sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui itu contohnya barang tambang yang ada di dalam perut
bumi seperti minyak bumi, batu bara, timah dan nikel. Kita harus menggunakan
sumber daya alam ini seefisien mungkin. Sebab, seperti batu bara, baru akan
terbentuk kembali setelah jutaan tahun kemudian.
Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan
kebutuhan manusia. Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi
berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati dan nonhayati.
Sumber
daya alam hayati adalah sumber daya alam yang hidup
1.
Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat
beragam dan melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan
oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan
merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan
yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan
berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya
salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat
di atasnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:
·
Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu
·
Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni
·
Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
·
Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota
dewa
·
Pupuk kompos.
2.
Pertanian dan perkebunan
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena
sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian
atau bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001menunjukkan bahwa 45%
penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa
negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam,
dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia
menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung,
kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia
juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban),
kelapa sawit (bahan baku minyak goreng),tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas
(bahan baku tekstil), kopi (bahan minuman),dan tebu (bahan baku gula pasir).
3. Hewan,
peternakan, dan perikanan
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar
maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu
pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kudaatau sebagai sumber bahan
pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk
satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus
dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat
asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan
hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya,
manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih
memberdayakan sumber daya hewan.
Sumber
daya alam nonhayati
Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali
keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air,
angin, sinar matahari, dan hasil tambang.
1. Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk
hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah
perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan
hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan
pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan
domestik dan energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan
dasar industriminuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi,
teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak
bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang
dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek
rumah kaca.
2. Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan
berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan
energi yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan
menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30
meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu
ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan
oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan
turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
3. Tanah
Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati
yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan
bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan
secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah
tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa
organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat
pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada
sekarang ini.
4. Hasil
tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam
fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor,
sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian
memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya
alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan
yang sangat besar dari sektor ini.
Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan
secara efisein. Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
Minyak Bumi
·
Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;
·
Bensin untuk bahan bakar kendaraan
bermotor;
·
Minyak Tanah untuk bahan baku lampu
minyak;
·
Solar untuk bahan bakar kendaraan
diesel;
·
LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan
bakar kompor gas;
·
Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;
·
Batu Bara dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan
rumah tangga.
E. Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber
Daya Alam
Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern
merupakan akibat langsung dari pengelolaan lingkungan hidup yang “nir-etik”.
Artinya, manusia melakukan pengelolaan sumber-sumber alam hampir tanpa peduli
pada peran etika. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa krisis ekologis yang
dihadapi umat manusia berakar dalam krisis etika atau krisis moral. Umat
manusia kurang peduli pada norma-norma kehidupan atau mengganti norma-norma
yang seharusnya dengan norma-norma ciptaan dan kepentingannya sendiri. Manusia
modern menghadapi alam hampir tanpa menggunakan ‘hati nurani. Alam begitu saja
dieksploitasi dan dicemari tanpa merasa bersalah. Akibatnya terjadi penurunan
secara drastis kualitas sumber daya alam seperti lenyapnya sebagian spesies dari
muka bumi, yang diikuti pula penurunan kualitas alam. Pencemaran dan kerusakan
alam pun akhirnya mencuat sebagai masalah yang mempengaruhi kehidupan
sehari-hari manusia.
Warganegara atau masyarakat tentunya mempunyai hak
yang sama atas pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup yang baik dan
sehat. Sehingga, setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka
pengelolaan lingkungan hidup. Selain mempunyai hak, setiap orang berkewajiban
memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi
pencemaran dan sekaligus perusakan lingkungan hidup.dari penjelasan menunjukkan
bahwa betapa pentingnya untuk terus menjaga kelestarian secara bersinergi bagi
semua pihak. Baik dari perwujudan kebijakan pemerintah dan didukung oleh
seluruh komponen masyarakat. Jika pemerintah mampu memberikan kebijakan yang
berpihak terhadap kelestarian lingkungan, maka dengan sendirinya masyarakat
juga akan mengikuti dan bahwa mendorong terwujudnya lingkungan yang lestari dan
kenyamanan.
Kelemahan manusia untuk pengelolahan sumber daya
alam pada orientasi hidup manusia modern yang cenderung materialistik dan
hedonistik juga sangat berpengaruh. Kesalahan cara pandang atau pemahaman
manusia tentang sistem lingkungannya, mempunyai
andil yang sangat besar terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang terjadi
dunia saat ini. Cara pandang dikhotomis
yang yang dipengaruhi oleh paham antroposentrisme yang memandang bahwa alam
merupakan bagian terpisah dari manusia dan
bahwa manusia adalah pusat dari sistem alam mempunyai peran besar
terhadap terjadinya kerusakan lingkungan. Cara pandang demikian telah
melahirkan perilaku yang eksploitatif dan tidak bertanggung jawab terhadap
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungannya. Disamping itu paham
materialisme, kapitalisme dan pragmatisme dengan kendaraan sain dan teknologi
telah ikut pula mempercepat dan memperburuk kerusakan lingkungan baik dalam
lingkup global maupun lokal, termasuk di negara kita.
Pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia, dikelola
oleh beberapa pihak, baik dari pihak Pemerintah maupun Swasta. Kedua pihak
saling mendukung satu sama lain dalam membuat regulasi (peraturan) SDA, menjadi
operator pengelolaan SDA, dan saling mengontrol dalam pengelolaan SDA.
Pemanfaatan SDA, harus mengutamakan dua prinsip, yaitu optimal dan lestari. Hal
ini disebabkan karena sumber daya alam yang tersedia saat ini tidak hanya
diperuntukkan untuk generasi ini saja, tetapi juga akan digunakan untuk
generasi yang akan datang. Sekarang mari kita pelajari lebih lanjut tentang
prinsip-prinsip dalam pengelolaan sumber daya alam dan sistem kelembagaan yang
ada dalam pemanfaatan SDA.
F. KARAKTERISTIK EKOLOGI SUMBER DAYA ALAM
Pengertian
Ekologi.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi
antara organisme dengan lingkungnanya dan yang lainnya. Berasal dari kata
Yunani yaitu, oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk
hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Ruang
Lingkup Ekologi
Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan
di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama
guna meningkatkan produktivitas.
Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi
organisme dengan lingkungannya. Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan
prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan timbal balik tersebut.
Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan
secara rnenyeluruh pada komponen-kornponen yang berkaitan dalam suatu sistem.
Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem.
Untuk menjamin keberlanjutan fungsi layanan
sosial-ekologi alam dan keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan wilayah
yang lebih luas maka pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang
harus dilakukan dengan mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan
ekosistem, endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran
energi sosial dan kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik
wilayah. Dengan pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem
budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus
benar-benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem
lokal sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem
yang diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi
“keharusan” untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir
bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem
pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain.
Keberhasilan kombinasi beberapa pendekatan seperti
ini membutuhkan partisipasi politik yang tinggi dari masyarakat adat dalam
proses penataan ruang dan penentuan kebijakan pengelolaan SDA di wilayah
ekosistem. Semakin tinggi partisipasi politik dari pihak-pihak berkepentingan
akan menghasilkan rencana tata ruang yang lebih akomodatif terhadap kepentingan
bersama yang “intangible” yang dinikmati bersama oleh banyak komunitas yang
tersebar di seluruh wilayah ekosistem tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam
konteks ini maka membangun kapasitas masyarakat adat yang berdaulat (mandiri)
harus diimbangi dengan jaringan kesaling-tergantungan (interdependency) dan
jaringan saling berhubungan (interkoneksi) antar komunitas dan antar para
pihak. Untuk bisa mengelola dinamika politik di antar para pihak yang berbeda
kepentingan seperti ini dibutuhkan tatanan organisasi birokrasi dan politik
yang partisipatif demokrasi (participatory democracy).
G.
Daya dukung Lingkungan
Ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi
kebutuhan dasar, dan tersedianya cukup ruang untuhidup pada tingkat kestabilan
sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan.
Singkatnya, daya dukung lingkungan ialah kemampuan
lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup. Di bumi ini,
penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya. Ada bagianbagian bumi yang
sangatakan mineral, ada pula yang tidak. Ada yang baik untuk pertanian ada pula
yang tidak. Oleh karena itu pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka
tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertaidengan tindakan
perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan
decara yang rasional antara lain sebagai berikut :
·
Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui denganhati-hati dan efisien,
misalnya: air, tanah, dan udara.
·
Menggunakan bahan pengganti, misalnya
hasil metalurgi (campuran).
·
Mengembangkan metoda menambang dan
memproses yang efisien,serta pendaurulangan (recycling).
·
Melaksanakan etika lingkungan
berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.
Lingkungan secara alami memiliki kemampuan untuk
memulihkan keadaannya, Pemulihan keadaan ini merupakan suatu prinsip bahwa
sesungguhnya lingkungan itu senantiasa arif menjaga keseimbangannya.
Sepanjang belum ada gangguan “paksa” maka apapun
yang terjadi, lingkungan itu sendiri tetap bereaksi secara seimbang” Perlu
ditetapkan daya dukung lingkungan untuk mengetahui kemampuan lingkungan
menetralisasi parameter pencemar dalam rangka pemulihan kondisi lingkungan
seperti semula.
Apabila bahan pencemar berakumulasi terus menerus
dalam suatu lingkungan, sehingga lingkungan tidak punya kemampuan alami untuk
menetralisasinya yang mengakibatkan perubahan kualitas. Pokok permasalahannya
adalah sejauh mana perubahan ini diperkenankan.
Tanaman tertentu menjadi rusak dengan adanya asap
dari suatu pabrik, tapi tidak untuk sebahagian tanaman lainnya. contoh : dengan
buangan air pada suatu sungai mengakibatkan peternakan ikan mas tidak baik
pertumbuhannya, tapi cukup baik untuk ikan lele dan ikan gabus.
Berarti daya dukung lingkungan untuk kondisi
kehidupan ikan emas berbeda dengan daya dukung lingkungan untuk kondisi
kehidupan ikan lelelgabus, Kenapa demikian, tidak lain karena parameter yang
terdapat dalam air tidak dapat dinetralisasi lingkungan untuk kehidupan ikan
emas.
Ada saatnya makhluk tertentu dalam lingkungan punya
kemampuan yang luar biasa beradaptasi dengan lingkungan lain, tapi ada kalanya
menjadi pasif terhadap faktor luar. Jadi faktor daya dukung tergantung pada
parameter pencemar dan makhluk yang ada dalam lingkungan.
Dari hasil analisis kesesuaian lahan untuk kawasan
lindung terutama hutan lindung lebih terkonsentrasi di wilayah utara dan
tengah. Untuk kawasan budi daya, dari hasil analisis kesesuian lahan gabungan
terdapat enam kombinasi. Kombinasi ini secara umum merupakan kesesuaian lahan
untuk beberapa kegiatan dalarn suatu kawasan.
Dari hasil analisis kesesuaian lahan gabungan dengan
penggunaan lahan saat ini, penggunaan lahan yang telah sesuai dengan daya
dukungnya sekitar 50%. Sedangkan dari pertampalan dengan Arahan Pemanfaatan
Ruang dalam RUTRD terjadi perbedaan seperti kawasan lindung hasil analisis yang
dijadikan kawasan budi daya dan sebaliknya.
Rekomendasi studi yang diajukan antara lain
adalah
pengembangan lahan secara ekstensif untuk pertanian lahan basah yaitu sawah
rigasi dan lahan keying terutama perkebunan. Hal lain adalah perlunya evaluasi
terhadap RUTRD yang didasari perkembangan daya dukung lingkungan dan adanya
beberapa ketidaksesuaian peruntukan lahan dengan daya dukung lingkungan.
·
Lingkungan Hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelang-sungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.
·
Pengelolaan Lingkungan Hidup
adalah upaya terpadu untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan
pengendalian lingkungan hidup.
·
Pembangunan Berkelanjutan yang
Berwa-wasan Lingkungan Hidup
adalah upaya sadar dan terencana,
yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses
pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi
masa kini dan generasi masa depan.
·
Ekosistem
adalah tatanan unsure lingkungan
hidup yang merupakan kesatuan utuk menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
·
Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup
adalah rangkaian untuk memelihara
kelang-sungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
H.
Keterbatasan Kemampuan Manusia
Manusia adalah makhluk yang dilahirkan paling
sempurna. Manusia memiliki kemampuan kognitif untuk memproses informasi yang
diperoleh dari lingkungan di sekelilingnya melalui indera yang dimilikinya,
membuat persepsi terhadap apa-apa yang dilihat atau dirabanya, serta berfikir
untuk memutuskan aksi apa yang hendak dilakukan untuk mengatasi keadaan yang
dihadapinya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif pada manusia
meliputi tingkat intelejensi,kondisi fisik, serta kecepatan sistem pemrosesan
informasi pada manusia. Bila kecepatan sistem pemrosesan informasi terganggu,
maka akan berpengaruh pada reaksi manusia dalam mengatasi berbagai kondisi yang
dihadapi.
Keterbatasan kognitif terjadi apabila terdapat
masalah atau gangguan pada kemampuan kognitif. Masalah yang dialami bisa
terjadi sejak lahir, atau terjadi perubahan pada tubuh manusia seperti terluka,
terserang penyakit, mengalami kecelakaan yang dapat menyebabkan kerusakan salah
satu indera, fisik atau juga mental. Akibat dari adanya keterbatasan kognitif
ini, manusia menjadi tidak mampu untuk memproses informasi dengan sempurna. Dengan
ketidaksempurnaan ini maka manusia yang memiliki keterbatasan kognitif
mengalami masalah dalam meraba, mempelajari atau berfikir untuk bereaksi
terhadap keadaan yang dihadapinya.
Persepsi dalam arti sempit melibatkan pengalaman
kita tapi secara psikis pengertian itu tidaklah tepat. Tetapi lebih tepatnya
persepsi merupakan proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data indera
kita ( penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat
menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar dengan diri kita sendiri. Dan
didalam mempersepsi keadaan sekitar maka kita harus melibatkan indra kita maka
akan lahir sebuah argumen yang berasal dari informasi yang dikumpulkan dan
diterima oleh alat reseptor sensorik kita sehingga kita dapat menggabungkan atau
mengelompokkan data yang telah kita terima sebelumnya melalui pengalaman awal
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar